Minggu, 11 Agustus 2019

SELAMAT DIES NATALIS UNIMAS MOJOKERTO YANG KE 38,...20 Agustus 1981 - 20 Agustus 2019


       Memperkuat Sendi – Sendi Institusi di Era Revolusi Industri (4.0)

Oleh: Dr. (Cand.) M. Doddy Syahirul Alam, SE., M.Si.
             
          Revolusi industry 4.0 menuntut adanya proses bisnis yang mengandalkan kecepatan, ketepatan, kreatif, dan inovatif yang diwujudkan dalam berbagai sektor pelayanan publik masyarakat. Tuntutan mahasiswa sebagai bagian dari public demand tentu menuntut hal yang demikian. Ciri revolusi industry 4.0 tersebut hanya bisa dipenuhi jikalau proses bisnis internal bertumpu pada penggunaan informasi dan teknologi. Proses pendidikan dan pengajaran, pelayanan administrasi akademik, pelayanan administrasi umum dan kemahasiswaan sudah seyogyanya didukung oleh Sistem Informasi Manajemen.
            Unimas sebagai bagian dari entitas pendidikan nasional tidak terlepas dari tuntutan perubahan jaman. Di usianya yang ke 38 tahun pada tanggal 20 Agustus 2019 masih memiliki berbagai problematika klasik yang dihadapi oleh PTN dan PTS pada umumnya. Problematika dibidang SDM, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Akreditasi, Penelitian dan Publikasi, dan Inovasi. Yang kesemuanya itu membutuhkan sumbangan pemikiran-pemikiran kontruktif dan sekaligus membutuhkan aktor-aktor lapangan yang mampu secara nyata mewujudkan Visi dan Misi perguruan tinggi (Unimas).
            Perkembangan positif yang dicapai dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini dalam bidang kelembagaan dan akreditasi, kemahasiswaan, dan pembangunan prasarana sarana kampus patut kita acungi jempol. Upaya untuk terus memperbaiki atmosfir akademik kampus seyogyalah kita dukung dengan pikiran dan tindakan yang positif. Suasana harmonis antar pimpinan di tingkat universitas, fakultas, dan prodi sangat berdampak kepada perbaikan image dan persepsi masyarakat mojokerto tentang Unimas. Hal ini ditunjukkan 4 tahun terakhir animo masyarakat untuk berkuliah di Unimas terus meningkat. Kita bisa lihat bagaimana keseharian halaman kampus tiap sore hingga malam hari dipenuhi oleh kendaraan mahasiswa. Ini adalah bukti bahwa Unimas semakin mendapat tempat di hati masyarakat Kota Mojokerto. Berbagai MOU / kerjasama dengan universitas lokal, nasional, dan internasional serta dengan beberapa lembaga pemerintah semakin menambah baik dan positif terhadap reputasi Unimas 4 tahun terakhir. Untuk itu atmosfer akademik yang sudah baik ini hendaknya dipertahankan dan ditingkatkan.
             Di sisi lain Unimas juga masih menyisakan “pekerjaan rumah” yang tidak sedikit. Problematika klasik di bidang SDM dan Kelembagaan seperti: rekruitmen karyawan yang masih dominan paternalistic belum menerapkan merit system, produktivitas dosen dalam Tri Darma Perguruan Tinggi yang perlu ditingkatkan, kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang belum terukur dengan baik, kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang  perlu ditingkatkan, Sistem Pengawasan Internal yang masih belum tersedia,Sistem Informasi Akademik yang belum tersedia dan Sistem Penjaminan Mutu yang belum dioptimalkan. Yang kesemuanya ini perlu diurai secara perlahan dan dicarikan solusi yang terbaik.

Ada pendapat bahwa “PTN itu lebih enak dibandingkan PTS” sedangkan PTN juga memiki pendapat bahwa “PTS itu lebih enak dibandingkan dengan PTN”. Yang perlu kita tahu bahwa enak dan tidak enaknya itu pastilah berkaitan dengan pengelolaan anggaran. Bagaimana mendapatkan anggaran yang cepat dan dapat dikelola untuk kepentingan kampus dengan cepat pula. Tidak semua PTN itu secara leluasa mengelola anggarannya, karena PTN itu dibagi menjadi PTN Satker, PTN-BLU, dan PTN-BH. Nah, bisa jadi yang dibilang “enak” itu adalah PTN- BH karena memiliki otonomi / keleluasan lebih dalam mengelola anggarannya dibandingkan Satker dan BLU. Tapi untuk menjadi PTN-BH itu tidak mudah banyak sekali yang harus dipersiapkan. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran itu harus mendapatkan predikat “WTP”. Belum lagi akreditasi institusi harus mencapai predikat unggul “A”. Nah bagaimana dengan PTN Satker? Ya, kondisinya seperti OPD atau Kantor Kecamatan, masih bergantung pada kebijakan anggaran dari supra systemnya. Kebutuhan anggaran meski diajukan melalui prosedur administrasi dan birokrasi yang lebih panjang ketimbang PTN-BLU dan PTN-BH. Dengan demikian PTS sebenarnya memiliki keleluasan pengelolaan anggaran seperti PTN-BLU dan PTN-BH. Cuman tantangannya adalah bagaimana mendapatkan sumber-sumber pendapatan generic diluar kontribusi mahasiswa dari SPP/UKT. Disini membutuhkan kejelian dalam berkreasi dan berinovasi untuk meningkatkan pendapat generic PTS. Kalau kata kunci dari saya; BUNA / Badan Usaha Non Akademik, Perbanyak MOU, Raih Hibah, Raih CSR, serta “setiap jengkal halaman kampus memiliki nilai ekonomis”.
TRANSPARANSI AKADEMIK
            Transparansi akademik sangat dibutuhkan dalam rangka menjamin mutu akademik pendidikan tinggi. Proses belajar mengajar di kelas, kuliah lapangan, seminar, kuliah umum dan lain sebagainya mestinya dengan mudah dapat diketahui dan diikuti oleh dosen dan mahasiswa. Sehingga partisipasi akademik itu dapat ditingkatkan.Untuk menjadi transparan maka dibutuhkan instrument pendukung seperti publikasi ilmiah dalam bentuk jurnal, bulletin, majalah kampus, dan lain sebagainya. Ketika instrument pendukung tersedia maka suasana belajar mengajar itu akan terasa lebih menyenangkan.
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL
            Sistem Pengawasan Internal sebenarnya salah satu sendi institusi yang dibutuhkan dalam menjaga integritas, loyalitas, dan dedikasi karyawan. Dalam hal ini tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Keberadaan sistem ini diwujudkan dengan satu unit kerja dibawah Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan dan diketuai oleh satu Dosen Senior yang memiliki kecakapan dalam Administrasi Umum dan Keuangan. Kita sering menyebutnya dengan ‘SPI’. Unit ini tugasnya melakukan pembinaan kepegawaian dan audit internal anggaran. Keberadaan unit ini akan sangat membantu pimpinan untuk mengetahui apakah “money follow by activity “ataukah sebaliknya “activity follow by money”. Karena yang baik adalah kerja dulu, baru ada uang.  
SISTEM INFORMASI AKADEMIK
            Sistem informasi akademik saat ini menjadi tumpuan semua perguruan tinggi baik PTN maupun PTS. Pada workshop tahun 2018 sudah sempat kita bahas dan kita menunggu kehadiran Sistem Informasi Akademik yang baik, yang handal servernya, yang terkoneksi dengan semua unit, yang mudah diakses dimanapun didalam maupun diluar kampus. Yang kita semua sebenarnya merindukannya. Kita semua optimis bahwa kedepan pimpinan bisa menghadirkan apa yang kita rindukan bersama.
SISTEM PENJAMINAN MUTU
            Sistem Penjaminan Mutu adalah satu sendi institusi yang sangat strategis khususnya dalam menjaga mutu akademik perguruan tinggi. Keberadaan system ini ditunjukkan dengan adanya dokumen: peraturan akademik, kebijakan mutu, manual mutu, manual prosedur, dan standar akademik. System ini dijalankan oleh satu unit sendiri yang dibawahi oleh Wakil Rektor bidang akademik. Biasanya unit ini diketuai oleh Dosen Senior yang cakap dibidang akademik dan penjaminan mutu akademik. Unit ini bertugas untuk melakukan pembinaan prosedur akademik dan sekaligus melakukan audit internal mutu akademik. Dari unit ini pimpinan akan sangat terbantu untuk mengetahui prodi-prodi mana yang patuh terhadap peraturan akademik dan prodi mana yang tidak patuh. Selain itu keberadaan unit ini juga akan sangat membantu dalam proses akreditasi dan reakreditasi karena berfungsi sebagai quality control academic. Sehingga kita tidak bingung dan terlalu kerja keras jelang proses reakreditasi.
MAU NAIK KLASTER?
            Pasti jawabannya “iya mau naik klaster dari klaster 4 ke klaster 3, 2, dan 1”. Tapi ini mudah untuk diucapkan, tapi tidak mudah untuk dicapai. Seperti yang sering kita dengar bahwa perubahan itu bisa terjadi partial, gradual, ataupun frontal. Yang mungkin perlu diterapkan adalah open management dalam pengelolaan kampus sehingga energy-energi positif yang menginginkan adanya perubahan atmosfer akademik yang lebih baik itu bisa diakomodasi syukur-syukur bisa difasilitasi.
            Tantangan dan perubahan jaman kedepan tentunya semakin kompleks dan kompetitif dibutuhkan terobosan-terobosan nyata yang menjadi solusi problematika klasik yang dihadapi oleh institusi. Saya yakin jika kita concern terhadap upaya memperkuat sendi-sendi institusi sebagaimana saya uraikan diatas, maka secara perlahan kita akan bisa naik klaster. Dibutuhkan kerjasama yang sepenuh hati dalam bingkai kolaborasi semua lini untuk mencapai Visi dan Misi.
            Sekali lagi saya ucapkan Selamat Dies Natalis Unimas yang ke-38, semoga selalu diberikan kesehatan, kekuatan, dan kesabaran dalam menjalankan amanah sivitas akademika. Salam satu kata!, satu hati!, satu jiwa!, UNIMAS JAYA !!!