TUGAS BELAJAR (1): Berproses dengan benar itu akan indah pada waktunya,…
Ketika ini judul ini saya tulis, saya
baru menyadari bahwa cerita suka dan duka semasa menempuh tugas belajar itu
mestinya bisa saya dokumentasikan, bisa saya abadikan dalam sebuah karya tulis.
Sayang sekali sebenarnya sudah banyak yang terlewatkan moment-moment berharga
itu. Mungkin ini terjadi karena saya kurang focus dan kurang greget dalam
mengasah diri untuk lebih produktif lagi menulis. Masih sering terpengaruh oleh
suasana hati (moody). Ya sudahlah, mungkin itu suratan takdir.
Kemarin hari
Jumat, 11 Oktober 2019 saya mendapatkan tugas dan amanah dari seorang teman
yang melaksanakan Seminar Hasil Penelitian. Tugas sebagai moderator. Tugas ini
sebenarnya sudah seringkali saya dapatkan. Meski sukarela tapi saya senang hati
untuk terus membantu teman-teman yang membutuhkan. Hal berharga yang saya
dapatkan bukanlah imbalan materi, tapi saya lebih banyak dan lebih sering
berinteraksi dengan para dosen saya khususnya dosen di Prodi S3 Ilmu
Administrasi Publik. Saya jadi lebih tahu karakter dan gaya masing-masing dosen
penguji. Sungguh ini moment-moment yang sangat berharga bagi saya.
Seminar hasil
penelitian kali ini terasa lebih istimewa karena yang punya hajat adalah teman
satu angkatan saya yakni 2016. Ini adalah mahasiswa pertama di kelas regular 1
yang mampu sampai pada tahap ini dan berhasil mempublikasikan 2 artikel jurnal
internasional terindeks scopus. Sunggguh ruuuaaarrr biasa. Saya mengenal beliau
ini sebagai sosok yang ngeyel, ngotot, dan memang ulet saya akui itu. Memang setiap
usaha tak pernah mengkhianati hasil. Namun demikian penguasaan terhadap hasil
penelitian disertasi seharusnya sebanding dengan kemampuan publikasi
internasional, apalagi scopus.
Hal ini
menjadi autokritik buat saya yang belum sampai pada tahap seminar hasil. Saat ini
saya masih melakukan pengolahan dan analisa data setelah menyelesaikan 3x FGD
di lokasi penelitian. Saat ini pun saya belum mampu mempublikasikan satu jurnal
scopus. Meski sebelumnya sudah ada 2 artikel prosiding yang sempat publish di
atlantispress. Untuk itu saya pun bertekad dalam waktu yang sempit ini dimana
31 Agustus 2020 adalah batas akhir beasiswa dan masa tugas belajar saya. Saya akan
berusaha keras setidaknya 1 artikel bisa terpublikasi jurnal internasional
meskipun itu adalah low index. Setelah 1 artikel lagi akan saya perjuangkan
untuk bisa submit dan accepted di jurnal yang terindeks scopus. Semoga saja. Agak
berat sebenarnya kalau melihat sisa waktu yang ada.
Tapi satu
hal saya akan berusaha dengan kemampuan saya sendiri untuk menulis draft, mulai
dari submitting sampai dengan memperoleh Letter
of Acceptence. Karena bagi saya pengalaman dan pembelajaran dalam menulis
artikel jurnal ilmiah internasional bereputasi itu nggak bisa instan. Perlu proses
dan kesabaran. Tidak ujug-ujug jadi dan langsung dapat LoA. Kita mesti tahu
tahapannya. Dan juga keywordnya: manuscriptàmendeleydesktopàNvivo12à grammarlyàtargetting journal (h-index)à authorguidelineà, fee article processà, time for receivedà, time for accepted, time for publishing. Semua itu mesti
kita jalani sendiri untuk menjadi seorang yang EXPERT. Maka berproses dengan benar itu akan indah pada waktunya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda