Rabu, 02 Januari 2019

- Reuni dan Romantika Masa SMP –

Reuni dalam Bahasa Inggris ‘Re-Union’ yang artinya bertemu kembali, bersatu kembali atau kalau kita maknai dalam budaya Indonesia ‘silahturahmi’. Dalam acara reuni biasanya kita bisa bernostalgia, bercengkerama, ngobrol ngalor-ngidul, cengengesan sambil ngerumpi, ha ha ha. Intinya dalam kegiatan ini kita bisa melepas rindu dan bertemu pandang. Ya, Reuni SMPN 2 Mojokerto 29 Desember 2018. Kegiatan reuni ini baru pertama kali saya ikuti selama ini. Biasanya saya cuman lihat status teman dan undangan teman untuk reuni SMA, reuni SMP, dan reuni SD. Yang bikin saya selalu nggak bisa hadir adalah ketika reuni itu selalu diadakan pada saat selesai lebaran yang biasanya dibungkus sekalian acara halal bihalal. Maklum, kesempatan ini sulit saya ikuti karena saya dan keluarga terikat “protokoler keluarga” yang cukup rumit dan sulit untuk dihindari. Biasanya setelah Salat Idul Fitri saya dan keluarga selalu ke luar kota untuk menengok Mbah di Ngawi dan sekaligus bersilahturahmi dengan keluarga disana. Jadi harus ngintil sama si Mbok. 

Alhamdulillah wa syukurilah...., akhirnya saya pun bisa hadir dalam reuni SMP tahun ini karena diselenggarakan di akhir tahun “thanks Mas Anam dkk”, bisa ketemu dengan teman-teman seangkatan dan juga guru-guru yang waktu itu mengajar kami. Teman-teman yang dulu menjadi sahabat dan juga teman-teman bermain pun hadir, sungguh kebahagiaan tersendiri saya bisa menjabat erat tangan-tangan mereka dan bisa cipika-cipiki seperti saudara dekat yang lama nggak bertemu. Meski yang hadir hanya sekitar 40 orang, jumlah yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kami keseluruhan seangkatan. Seingat saya dulu satu kelas isinya sekitar 40 orang dan kalo nggak salah 6 kelas, berarti yang hadir hanya sekitar 16%. Tapi nggak masalah meski sedikit, setidaknya ini menjadi cerminan semangat kami untuk tetap menjalin silahturahmi menjadi bagian dari keluarga besar SMPN 2 Mojokerto. Semoga reuni kedepan semakin banyak yang hadir. Setelah kurang lebih 23 tahun saya tidak ketemu langsung dengan teman-teman SMP saya melihat mereka dalam keadaan yang baik, sehat, dan mandiri. Ada yang jadi pengusaha, ada yang jadi karyawan swasta, dan ada yang jadi Pak Camat dan Bu Camat. Sungguh berkat Allah SWT yang wajib kita syukuri. Dan ternyata yang namanya sifat dan karakter tiap orang relatif tidak berubah. Yang dulunya ‘pendiam seperti saya’ sekarang juga masih dianggap ‘pendiam dan jaim’. Yang dulunya sukanya guyon dan slengekan, tetap aja sekarang seperti itu.
"Tua boleh, tapi jangan menua,...he he he"
Tapi saya senang, kita bisa berperilaku secara alami tanpa ada yang ditutupi. Saya pun senang karena ternyata di reuni SMP ini teman-teman bisa menciptakan suasana yang egaliter, suasana kebersamaan, dan kehangatan. Tidak memandang status sosial mau jadi Camat, GM, Dosen, Pengusaha, semuanya lebur dalam suasana yang cair. Dan masing-masing kita bisa menghormati dan menghargai keadaan teman. Tak satupun yang berlagak sok kaya, sok ganteng, sok miskin (eh salah). Meski saya pun sempat “gede kepala” dibilang ‘anak pinter’ berkali-kali oleh sahabat saya Shelly. Ha ha ha....anyway thanks ya Shelly setidaknya anak dan istriku sekarang tahu kalau dulu aku pinter, wkwkwk...Yang bikin saya besar kepala lagi ketika guru fisika kami yang gaul (Bu Eny Soetojo) bilang “waktu saya baru masuk diujung sana saya melihat ada cowok ganteng yang tersenyum manis, Didod ternyata”. Waduh tambah deh saya terbang ke langit. Padahal saya sudah lupa kalau dulu saya pernah ganteng. Karena sekarang faktanya sudah banyak mengalami “degradasi rambut” dan “degradasi gigi”. Ha ha ha....Rasa syukur kami bertambah karena selain Bu Eny yang hadir juga Bu Umi (guru PMP), dan Bu Nurul (guru Ekonomi). Kehadiran beliau-beliau melengkapi kebahagiaan kami. Terus terang sebenarnya saya grogi ketemu Bu Eny karena takut dengan mata pelajaran Fisika. Dari SMP hingga SMA saya nggak pernah dapat nilai bagus, paling bagus ya ‘60 atau C’. Tapi kalau PMP dan IPS selalu tinggi. Sebagai ucapan terima kasih panitia telah memberikan souvenir kepada guru-guru kami tercinta, semoga berkenan. Dan tentu kami akan terus mendoakan untuk kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan untuk guru-guru SMPN 2 Mojokerto. 

Terima kasih atas segala ilmu yang telah kau berikan kepada kami, sehingga kami bisa menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. Meski sudah sempat berjabat tangan dengan semua teman-teman, namun sepertinya di hati ini masih ada yang kurang karena saya belum sempat ngobrol lama dengan sahabat-sahabat saya dan mantan-mantan saya, ha ha ha. Tapi setidaknya saya sudah sempat bertemu kembali dengan ‘tetangga saya’, ‘teman saya yang dulu mesra dan diam-diam suka’. Ha ha ha (GR pooolll). Ok ya guys, keep in touch. Sampai bertemu kembali, tetap jalin silahturahmi dan komunikasi, nggak usah keluar dari grup WA, nggak usah keluar dari grup facebook, dan nggak usah baper-baperan. Tapi tetap ya kita jaga konten chating di grup WA harus aman dan terkendali ben ora rusuh. See you dan semoga Allah SWT menyertai kita semua. Amin.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda